Sebelum membaca lebih lanjut sebaiknya baca dulu tentang saya agar tahu di daerah mana saya berada. Karena tulisan ini adalah hasil dari pengalaman dan pengamatan saya sendiri bagaimana cara menanam kacang hijau oleh para petani di dusun tempat saya tinggal.
Kacang hijau merupakan salah satu produk pertanian yang cukup menguntungkan. Harganya yang cukup tinggi membuat para petani di daerah saya selalu aktif menanam kacang hijau setiap tahunnya. Biasanya mereka menanam kacang hijau ini setelah panen padi atau jagung sekitar bulan Mei-Juli. Lahan yang digunakan adalah lahan bekas tanaman padi atau jagung tersebut.
Ada dua macam waktu menanam kacang hijau di daerah saya. Pertama, kacang rendengan (musim hujan) ditanam pada saat masih turun hujan. Biasanya saat tumpang sari dengan tanaman jagung. Dan yang kedua kacang balit (kacang setelah padi / musim kemarau) ditanam pada akhir musim penghujan bahkan di musim kemarau.
Adapun cara menanam kacang hijau di daerah saya sebagai berikut:
1. Persiapan lahan
Untuk hasil maksimal lahan dilakukan pengolahan tanah dengan cara dibajak. Jika kondisi tanah sudah kering, maka tanah terlebih dahulu diairi sampai lembab sebelum dibajak. Namun, beberapa petani yang ingin menghemat biaya mereka langsung menebar benih kacang hijau tanpa mengolah tanah dengan syarat tanah masih dalam kondisi lembab.
Untuk hasil maksimal lahan dilakukan pengolahan tanah dengan cara dibajak. Jika kondisi tanah sudah kering, maka tanah terlebih dahulu diairi sampai lembab sebelum dibajak. Namun, beberapa petani yang ingin menghemat biaya mereka langsung menebar benih kacang hijau tanpa mengolah tanah dengan syarat tanah masih dalam kondisi lembab.
2. Persiapan benih
Memilih benih yang berkualitas adalah hal yang sangat perlu. Karena ini akan sangat mempengaruhi produktivitas kacang hijau nantinya. Benih yang bagus menurut petani setempat adalah benih yang berasal dari kacang hijau sehat, tidak tercampur dengan benih lain yang tidak sama varietasnya.
Sebelum benih ditebar sebaiknya terlebih dahulu direndam dalam air hangat hingga hampir berkecambah namun masih belum keluar kecambahnya.
3. Penanaman kacang hijau
Di daerah saya, rata-rata petani menanam kacang hijau dengan cara langsung ditebar tanpa ditugal. Mengingat efisiensi waktu dan biaya cara ini lebih efektif meskipun secara produktifitas mungkin hasilnya akan lebih baik jika ditanam dengan cara ditugal.
Kelemahan dari menanam kacang hijau dengan cara ini adalah susah diprediksi berapa jarak tanamannya. Bisa saja terlalu rapat atau bahkan terlalu jarang. Jarak tanam yang terlalu rapat mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal, dan jika terlalu jarang maka hasil pun bisa kurang.
Namun, efisiensi waktu dan biaya adalah alasan mengapa petani disini menggunakan metode seperti itu.
4. Perawatan
Karena petani menanam kacang hijau di penghujung musim hujan, ketika tanaman sudah tumbuh biasanya curah hujan sudah rendah. Oleh karena itu cara yang dipakai agar kacang hijau tetap tumbuh dan tidak kekurangan air adalah dengan dilakukan penyemprotan secara intensif.
Penyemprotan rutin mulai dilakukan pada saat kacang hijau sudah mulai bercabang. Karena pada saat itu penyakit mulai menyerang.
Petani melakukan penyemprotan sekitar 3 hari sekali hingga kacang berbuah. Penyemprotan menggunakan pestisida berupa insektisida untuk menanggulangi hama, fungisida untuk menanggulangi jamur dan pupuk daun untuk meningkatkan kesuburan dan daya tahan tanaman terhadap penyakit.
Adapun penyakit yang tak jarang menyerang kacang hijau antara lain; bercak daun, basi batang, embun tepung dan penyakit puru. Pengendalian penyakit bisa diperbuat dengan menanam varietas yang tahan penyakit. Pengendalian tutorial lain bisa diperbuat dengan memakai pestisida dan fungisida.
Hama mutlak kacang hijau merupakan: Lalat Kacang (Agmmyxa phaseoti), Ulat Jengkal (Piusia chaitites), Kepik Hijau (Nezara virfduta), Kepik Coklat (Riptonus tinearis), dan Penggerek Polong (Maruca testutalis), Kutu Thrips dan lain-lain. Pengendalian hama bisa diperbuat dengan memakai insektisida.
Curah Hujan
Menurut pengalaman petani, curah hujan adalah faktor yang cukup mempengaruhi banyaknya hasil dari menanam kacang hijau tersebut. Saat curah hujan masih tinggi biasanya hasil yang didapat masih kurang maksimal karena tanaman yang terlalu banyak air hanya akan memperbesar batang tanaman saja, sedangkan buah yang dihasilkan masih kurang maksimal.
Selain itu, ketika menebar benih kacang hijau lantas datang hujan lebat dan menggenangi lahan, dapat dipastikan bahwa tanaman tidak akan tumbuh karena benihnya membusuk.
Oleh karenanya petani disini lebih suka menanam kacang balit ketika diperkirakan musim hujan sudah hampir habis. Artinya di akhir musim penghujan mereka mulai menanam ketika kondisi tanah tidak terlalu basah, sehingga pada saat kacang hijau sudah tumbuh besar sudah berada pada musim kemarau. Derasnya embun pada musim kemarau dan didukung oleh penyemprotan secara intensif adalah faktor penentu keberhasilan menanam kacang hijau dengan cara ini.
Adapun petani yang mempunyai lahan dekat dengan sumber air, mereka bisa menanam kacang hijau hingga 2-3 kali setelah panen padi. Mengingat umur kacang hijau yang sangat pendek yaitu sekitar 2 bulan saja. Jadi mereka bisa mendapat keuntungan yang lebih.
Hasil panen
Panen dilakukan setelah berumur kurang lebih 60 hari. Hasil yang didapatkan oleh petani disini rata-rata sampai 1-1,5 ton per hektar dengan menggunakan cara menanam kacang hijau seperti ini.
Itulah cara menanam kacang hijau yang digunakan oleh petani di daerah saya. Dan saya sendiri adalah termasuk dalam golongan mereka, “para petani tradisional”. Meskipun secara teori cara seperti ini ada beberapa yang masih kurang tepat, namun memang beginilah kami mengerjakannya. Bagi kami bagaimanapun cara menanamnya yang penting adalah hasilnya dan kami tidak rugi.