Kematian akibat narkoba semakin hari semakin bertambah. Maraknya peredaran obat-obatan terlarang ini telah meregang banyak nyawa tiap harinya. Menurut track record CDC (Center of Disease Control and Prevention) tingkat kematian akibat narkoba melonjak drastis di Amerika.
Pada tahun lalu tingkat kematian akibat overdosis obat-obatan terlarang lebih dari 47.000 orang, atau jauh lebih banyak dari tingkat kematian akibat kecelakaan kendaraan. CDC juga mengungkapkan bahwa 61% dari kematian tersebut akibat dari beberapa jenis bahan obat-obatan jenis penghilang rasa sakit opioid dan heroin. Termasuk juga di dalamnya obat sedatif, kokain, dan obat-obatan terlarang lainnya.
Direktur CDC Tom Frieden mengatakan kenaikan overdosis terutama pada pengguna opioid. "Meningkatnya jumlah kematian akibat overdosis Opioid sangat mengkhawatirkan" katanya. Epidemi opioid menghancurkan keluarga dan masyarakat Amerika". Ia menambahkan seperti dilansir dari guardian.(19/12/15)
Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa tingkat kematian overdosis akibat narkoba terjadi pada pria dan wanita, baik kulit putih maupun kulit hitam, dan pada orang dewasa hampir pada semua usia.
Negara-negara bagian Amerika yang mengalami peningkatan angka kematian akibat obat-obatan terlarang diantaranya Virginia Barat, New Mexico, New Hampshire, Kentucky, dan Ohio. Di Virginia Barat tingkat overdosis mencapai 35,5 per 100.000. Di California yang memiliki penduduk terpadat tahun lalu tingkat overdosis mencapai 4500. Dan Ohio menempati urutan kedua lebih dari 2700.
Angka-angka tersebut didasarkan pada sertifikat kematian. Dari tahun 2000 sampai 2014 hampir setengah juta orang Amerika meninggal akibat overdosis narkoba.