-->

Cara Menanam Buah Naga di Kebun dan Pot (Lengkap)

Buah naga merupakan salah satu tanaman yang kini mulai marak dibudidayakan di Indonesia. Berbagai macam cara menanam buah naga telah dikembangkan untuk mencapai hasil yang maksimal baik budidaya di area yang luas maupun di area yang sempit dengan menggunakan teknis menanam di dalam pot.
Prospek Budidaya buah naga adalah sangat besar karena buah ini semakin hari semakin diminati oleh masyarakat. Selain rasanya yang enak juga manfaat buah naga yang cukup banyak khususnya untuk menjaga kesehatan tubuh.
Baca juga: Manfaat Buah Naga

Cara menanam buah naga tidak terlalu rumit, karena buah ini sangat mudah untuk beradaptasi dengan kondisi iklim Indonesia. Tanaman ini tumbuh optimal pada ketinggian 0-350 meter dpl dengan curah hujan sekitar 720 mm per tahun. Suhu udara ideal bagi pertumbuhan buah naga berkisar 26-36 derajat celcius. Media tanam pun tidak harus di area lahan yang luas,bahkan saat ini sudah mulai dikembangkan menanam buah naga di dalam pot.  

Saat ini terdapat beberapa macam tanaman buah naga yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Jenis-jenisnya buah populer yaitu:
•    Hylocereus undatus mempunyai kulit berwarna merah dengan daging buah putih
•    Hylocereus polyrhisus kulitnya berwana merah dengan daging buah merah
•    Hylocereus costaricensis kulit merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan
•    Hylocereus megelanthus kulitnya berwarna kuning dengan daging buah putih.
Untuk teknis budidayanya, saat ini terdapat dua macam cara menanam buah naga yaitu menanam di area kebun/lahan dan menanam buah naga di dalam pot. 

CARA MENANAM BUAH NAGA DI KEBUN/LAHAN

Pada dasarnya buah naga lebih bisa tumbuh optimal di area lahan yang kering daripada di area basah. Karena tempat yang basah apalagi tergenang oleh air dapat berpotensi rentan penyakit seperti busuk batang dan busuk akar.  Kondisi curah hujan yang baik untuk buah naga adalah sekitar 720 mm/tahun namun Buah naga masih dapat tumbuh pada curah hujan tinggi yaitu antara 1.000-1.300 mm/tahun. 

Pemilihan lokasi lahan juga sangat penting agar buah naga dapat tumbuh secara optimal. Usahakan memilih lahan yang terbuka tanpa naungan. Buah naga membutuhkan sinar matahari dan sirkulasi udara yang cukup dalam proses pertumbuhannya. 

Meskipun tahan terhadap kekeringan, bukan berarti tanaman buah naga tidak memerlukan air. Air merupakan kebutuhan vital bagi tanaman. Oleh karena itu, air harus tersedia dengan baik. Hindari lokasi yang mudah tergenang saat musim hujan, karena tanaman buah naga merupakan tanaman yang sensitif terhadap kelebihan air.

1.    Pembibitan
Untuk mendapatkan bibit buah naga dapat dilakukan dengan cara vegetaif dan generative. Namun cara yang sering digunakan oleh pembudidaya adalah cara vegetatif atau stek karena lebih mudah. Menggunakan cara generative dengan menggunakan biji buah naga relatif sulit dan biasanya hanya orang berpengalaman yang melakukannya.

Untuk pembibitan dengan cara vegetatif caranya sebagai berikut:
  • Perhatikan kondisi batang yang akan di stek. Usahakan memenuhi kriteria diantaranya: cabang atau batang harus produktif atau pernah berbunga dan berbuah setidaknya 3-4 kali, kondisi batang sehat, keras, tua, dan berwarna hijau kelabu, batang mempunyai diameter yang besar kira-kira 8cm.
  • Potong calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong merata sedangkan bagian bawahnya dipotong meruncing dengan tujuan untuk merangsang pertumbuhan akar lebih cepat.
  • Biarkan batang stek tadi hingga mengering agar tidak lekas membusuk. Untuk antisipasi dari pembusukan yang disebabkan oleh jamur, celupkan batang tersebut pada larutan fungisida.
  • Siapkan bedengan untuk menanam bibit buah naga tersebut. Buat bedengan dengan cara menggemburkan tanah dan campukan pupuk organik 1:1. Besar bedengan dikondisikan dengan banyaknya bibit stek buah naga yang akan ditanam. Dan berilah naungan diatasnya.
  • Siram bedengan dan tancapkan bibit buah naga tersebut sedalam 5 cm.
  • Lakukan penyiraman secara rutin 2-3 kali sehari.
  • Bukalah naungan bedengan setelah bibit berumur 3 minggu karena disaat itu bibit sudah membutuhkan cahaya matahari yang cukup.
  • Pemeliharaan bibit dapat berlangsung selama 3 bulan.
2.    Persiapan Lahan
Persiapan tersebut mencakup pemasangan tiang panjatan, pembersihan lahan, serta pengolahan lahan. 

Pembuatan tiang panjat
Buah naga adalah tumbuhan merambat sehingga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang tumbuhnya tanaman. Tiang panjat dapat menggunakan kayu atau beton dengan diameter 10-15cm. Untuk tiang panjat kayu usahakan memilih kayu yang kuat dan tidak mudah keropos.
Adapun Tinggi tiangnya sekitar 2-2,5 m dan ditanam sedalam kurang lebih 50 cm agar tidak mudah roboh. Bagian atas tiang diberi kayu melintang membentuk  “+” dan pada pinggirnya diberi ban bekas motor  sehingga membentuk stir mobil. 

Pembersihan lahan
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya buah naga harus dibersihkan dari gulma, rumput atau tanaman yang mengganggu. Pembersihan gulma juga dapat dilakukan dengan mencangkul tipis-tipis. 

Pengolahan tanah
Setelah lahan dibersihkan, buat lubang dengan ukuran 60x60 cm dan kedalaman 25 cm. Letakkan tiang panjat persis di tengah-tengah lobang tersebut kemudian uruk kembali lubang tersebut dengan tanah yang dicampur dengan pasir, dolomit (kapur) dan pupuk kandang.  Kemudian siram dengan air hingga basah tapi jangan sampai tergenang.
3 hari kemudian berikan pupuk TSP pada media tanam tersebut sebanyak 25 gram. Pemberian pupuk berjarak 10 cm dari tempat tanam dengan cara disebar mengelilingi media tanam tersebut.  Biarkan selama 1 hari dan media siap ditanami.

3.    Penanaman Buah naga
Setelah media tanam dan tiang panjat selesai dibuat, bibit yang sudah siap ditanam ditancapkan ke media tanam. 

Untuk satu buah tiang panjat membutuhkan 4 bibit buah naga. Tancapkan bibit mengitari tiang panjang dengan cara gali tanah sedalam 10 cm kemudian bibit diletakkan didalamnya dan  diuruk kembali. Penancapan bibit ini jangan terlalu dalam agar bibit tidak membusuk. 

Setelah bibit ditancapkan lantas keempat bibit tersebut dengan tali rapia atau kawat pada tiang panjat. Usahakan pengikatan jangan terlalu rapat, untuk memberikan ruang pertumbuhan buah naga.

4.    Pemupukan dan Perawatan
Di awal pertumbuhan buah naga membutuhkan banyak Nitrogen (N), sedangkan pada saat berbunga dan pembuahan buah naga membutuhkan banyak Phospat (P) dan Kalium (K). 

Pupuk kandang yang baik pada saat awal pertumbuhan adalah kotoran ayam. Sedangkan pada saat pembuahan pupuk kompos kandang yang banyak mengandung unsure P dan K adalah kotoran kambing
Lakukan pemupukan setiap 3 bulan sekali dengan pupuk kandang / Pupuk kompos dengan dosis 5-10 kg per lubang tanam. Pada tahun berikutnya perbanyak dosis pemberian pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahan berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau hormon perangsang buah bisa diberikan untuk memaksimalkan hasil.

5.    Pengairan
Pada dasarnya tanaman buah naga tidak membutuhkan irigasi khusus. Umumnya pengairan dilakukan dengan sistem tadah hujan. Oleh karena akarnya yang sangat lebat, sehingga buah naga tahan terhadap kekeringan.

Namun jika pada saat pertumbuhan tidak turun hujan atau pada musim kemarau pengairan dapat dilakukan dengan cara menggenangi parit selama 2 jam atau dengan penyiraman dengan gembor atau media lainnya.

Ketika tanaman mulai berbunga dan berbuah penyiraman dapat dihentikan. Pengurangan atau penghentian penyiraman bertujuan untuk menekan pertumbuhan tunas baru sehingga pertumbuhan buah bisa maksimal. Penyiraman tetap dilakukan apabila tanah terlihat kering dan tanaman layu karena kurang air.

6.    Penyulaman
Tujuan penyulaman adalah untuk mengganti tanaman yang kurang sehat atau mati karena serangan hama dan penyakit agar tanaman dapat bereproduksi secara optimal. 

7.    Pemangkasan
Pemangkasan tanaman bertujuan untuk memperoleh bentuk yang baik sehingga menunjang pertumbuhan yang baik.

Terdapat 3 tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga yaitu pemangakasan dalam rangka membentuk batang pokok, cabang produksi dan peremajaan. 

Untuk membentuk batang pokok pilih batang pokok yang panjang, besar dan kokoh dan pilih tunas yang tumbuh di bagian atas dan pangkas tunas lain yang berada di bawahnya. 

Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok terpilih tadi, tumbuhkan sekitar 3-4 tunas yang nantinya akan menjuntai ke bawah dan potong tunas lainnya.
Untuk dapat berproduksi secara maksimal usahakan buah naga jangan sampai terlalu rimbun. 

8.    Pemanenan
Pada dasarnya buah naga adalah tanaman jangka panjang. Artinya panen dapat dilakukan secara periodik. Pada awal pemanenan yaitu setelah berumur sekitar 10 bulan biasanya masih kurang optimal. Namun ditahun-tahun berikutnya akan semakin membaik tergantung dari perawatan.
Adapun cirri-ciri buah yang siap dipanen antara lain:
•    Umur buah mencapai 50-55 hari sejak setelah muncul bunga.
•    Warna kulit buah mengkilat dengan sisik berubah dari hijau menjadi kemerahan.
•    Mahkota buah telah mengecil.
•    Kedua pangkal buah keriput dan kering.
•    Bentuk buah bulat sempurna dan besar dengan bobot diperkirakan 400-600 g.

CARA MENANAM BUAH NAGA DALAM POT

Budidaya buah naga di dalam pot ini sudah mulai ramai dikembangkan oleh para petani. Hal ini dilakukan dalam rangka menghemat lahan. Kelebihan dari budidaya buah naga dalam pot ini adalah tanaman dapat berbuah dengan cepat. Tapi banyaknya buah yang didapat tidak sebanyak seperti budidaya di lahan. 

Untuk budidaya buah naga dalam pot dapat menggunakan pot yang terbuat dari tanah liat, plastik, ember, kaleng dll. Karena buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastis dari siang dan malam alangkah lebih baik jika menggunakan pot yang terbuat dari tanah liat. 

Setelah pot tersedia kemudian siapkan pasir, tanah, kompos dan pupuk kandang. Bahan bahan tersebut campur dengan rata kemudian masukkan ke dalam pot. Siram media tanam tersebut dengan air dan biarkan selama sehari semalam. 

Siapkan tiang rambatan untuk buah naga dengan tinggi 100-150 cm dengan diameter 8-10 cm atau disesuaikan dengan besarnya pot. Tiang dapat dibuat dari besi atau kayu balok yang kuat, mengingat umur buah naga yang lama sehingga membutuhkan tiang penyangga yang kokoh dan tidak mudah rapuh atau roboh. Buat lubang untuk tiang pada pot kemudian tancapkan dan timbun kembali. Usahakan tiang jangan sampai goyah.
Untuk pemilihan dan pembuatan bibit sama halnya dengan cara menanam buah naga di area lahan seperti dijelaskan di atas. 

Setelah media tanam dan bibit disiapkan, tancapkan bibit buah naga tersebut ke media tanam dan ikat menggunakan tali rapia ke tiang rambat.  Setiap pot dapat diisi 3-4 bibit buah naga.

Pemeliharaan
Cara pemeliharaan buah naga dalam pot hampir sama dengan cara menanam buah naga di kebun atau lahan. Yaitu meliputi pemupukan, pemangkasan, penjarangan hingga pemindahan pot jika sudah waktunya.

Untuk memupuk buah naga di dalam pot  diberikan pupuk majemuk yang mengandung unsur P dan K tinggi, seperti NPK 15:15:15 dengan dosis 50 gram per pot. Bisa juga diberi campuran pupuk tunggal berupa ZA, SP-18, dan KCI. 

Dosis setiap pupuk tunggal yang diberikan adalah 50 gram per pot. Tambahkan juga pupuk kandang guna meningkatkan kadar bahan organik pada media tanam, diikut dengan penyiraman pada pagi atau sore hari.

Selang 2-4 minggu setelah pemupukan lewat akar, berikan pemupukan daun. Saat tanaman mulai mengeluarkan bunga, lakukan segera pemupukan. Aplikasi pupuk dapat berupa pupuk TSP dan KCI atau pupuk NPK 15:15:15. Larutkan dahulu pupuk dengan konsentrasi 2 gram per liter air agar lebih cepat diserap tanaman. Selanjutnya, larutan pupuk disemprotkan  pada tanaman setiap minggu selama delapan minggu.

Sebagaimana menanam buah naga di kebun, pemangkasan juga dilakukan dengan pada teknik menanam buah naga dalam pot ini tujuannya adalah membentuk cabang baru yang produktif. Sebaiknya, pemangkasan dilakukan sejak tanaman sudah berumur 2-3 bulan. Untuk pertumbuhan yang optimal, sebaiknya tinggi tanaman tidak lebih dari 140-170 cm dan jumlah cabang produktif yang dipeliharanya hanya 3-4 cabang dan cabang lain sebaiknya dipangkas.

Menanam Buah Naga dalam pot perlu juga dilakukan pemindahan atau reporting untuk memacu pembungaan buah naga dalam pot. Tambahkan pupuk kandang beserta media baru yang lebih subur untuk menjaga kesuburan dan kesehatan tanaman, sehingga tabulampot buah naga dapat berbuah dengan cepat dan optimal.

Demikian tadi kumpulan cara menanam buah naga di kebun/lahan dan budidaya buah naga dalam pot. Kedua cara ini dapat anda aplikasikan sesuai dengan kondisi di tempat anda. Saya mohon maaf  jika cara menanam buah naga yang saya rangkum dari berbagai sumber ini masih ada banyak kekurangannya. Semoga dapat bermanfaat bagi petani-petani Indonesia yang ingin mengembangkan budidaya buah naga. 

Sumber referensi:

http://www.alamtani.com/budidaya-buah-naga.html
http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-pertanian/budidaya-buah-naga/
http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/08/cara-menanam-buah-naga-di-pot.html
http://tatakebun.blogspot.co.id/2015/01/tips-menanam-buah-naga-dalam-pot.html
LihatTutupKomentar