Fenomena alam langka yaitu supermoon akan terjadi di akhir bulan Januari ini. BMKG menyebutkan bahwa gerhana bulan langka ini akan berlangsung selama 5 jam 20,2 menit yaitu mulai dari pukul 17.49 WIB hingga pukul 23.09 WIB.
Meskipun Negara Indonesia termasuk kawasan yang beruntung bisa menyaksikan peristiwa langka ini, kita juga perlu waspada terhadap dampak yang ditimbulkan, khususnya di wilayah pesisir yang rawan dengan bajir rob karena pasang air laut yang maksimal.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, posisi bumi yang berada segaris dengan matahari dan bulan mengakibatkan gravitasi bulan dan matahari terintegrasi.
Perubahan muka air laut tersebut akan terjadi di sejumlah tempat, antara lain di Sumatera Utara, Sumatera Barat, selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Selain itu, perkiraan cuaca BMKG juga mendapati adanya potensi hujan sedang hingga lebat sejak Senin (29/1/2018) hingga Sabtu (3/2/2018) di 21 Provinsi di Indonesia. Hal ini terjadi karena selisih tekanan udara antara darata Asia dan Australia.
Tekanan udara tinggi yang ada di belahan bumi utara seperti di daratan Asia akan bergerak menuju Australia. Hal ini menyebabkan sejumlah wilayah Indonesia terlewati aliran udara dingin yang terakumulasi di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan.
Hujan lebat di hulu ditambah pasang air laut akan menghambat laju kecepatan genangan air hujan masuk ke laut. Potensi genangan air hujan, rob, dan longsor menjadi hal yang perlu diwaspadai.
Peristiwa supermoon ini juga akan berdampak pada penerbangan di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait. Seperti dilansir dari tribunnews.
Ia menjelaskan supermoon biasanya membuat curah hujan lebih tinggi dari biasanya.
"Sehingga potensi aerodrome closed karena landasan pesawat tertutup air atau standing water," ujar Yohanes kepada Warta Kota di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (30/1/2018).
Dan mengakibatkan visibilitas menurun. Bahkan angin kencang akan mewarnai fenomena ini.
Edaran tersebut berisikan agar maskapai berhati - hati serta waspada terutama dalam kondisi buruk.
Meskipun Negara Indonesia termasuk kawasan yang beruntung bisa menyaksikan peristiwa langka ini, kita juga perlu waspada terhadap dampak yang ditimbulkan, khususnya di wilayah pesisir yang rawan dengan bajir rob karena pasang air laut yang maksimal.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, posisi bumi yang berada segaris dengan matahari dan bulan mengakibatkan gravitasi bulan dan matahari terintegrasi.
Perubahan muka air laut tersebut akan terjadi di sejumlah tempat, antara lain di Sumatera Utara, Sumatera Barat, selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Selain itu, perkiraan cuaca BMKG juga mendapati adanya potensi hujan sedang hingga lebat sejak Senin (29/1/2018) hingga Sabtu (3/2/2018) di 21 Provinsi di Indonesia. Hal ini terjadi karena selisih tekanan udara antara darata Asia dan Australia.
Tekanan udara tinggi yang ada di belahan bumi utara seperti di daratan Asia akan bergerak menuju Australia. Hal ini menyebabkan sejumlah wilayah Indonesia terlewati aliran udara dingin yang terakumulasi di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan.
Hujan lebat di hulu ditambah pasang air laut akan menghambat laju kecepatan genangan air hujan masuk ke laut. Potensi genangan air hujan, rob, dan longsor menjadi hal yang perlu diwaspadai.
Peristiwa supermoon ini juga akan berdampak pada penerbangan di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait. Seperti dilansir dari tribunnews.
Ia menjelaskan supermoon biasanya membuat curah hujan lebih tinggi dari biasanya.
"Sehingga potensi aerodrome closed karena landasan pesawat tertutup air atau standing water," ujar Yohanes kepada Warta Kota di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (30/1/2018).
Dan mengakibatkan visibilitas menurun. Bahkan angin kencang akan mewarnai fenomena ini.
Edaran tersebut berisikan agar maskapai berhati - hati serta waspada terutama dalam kondisi buruk.