Dalam bahasa latin Kubis disebut Brassica oleracea L. Tanaman yang mempunyai daun bulat telur sampai lonjong dan lebar ini merupakan tanaman semusim atau dua musim. Pada dataran rendah kubis merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan, karena peluang pasar yang terbuka lebar. Sistem perakaran kubis agak dangkal, akar tunggangnya segera bercabang dan memiliki banyak akar serabut.
Kubis mengandung protein, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B1, Vitamin B2 dan Niacin. Kandungan protein pada kubis putih lebih rendah dibandingkan kubis bunga, namun kandungan Vitamin A-nya lebih tinggi.
Kubis dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi. Pertumbuhan optimum didapatkan pada tanah yang banyak mengandung humus, gembur, porus, pH tanah antara 6-7. Kubis dapat ditanam sepanjang tahun dengan
pemeliharaan lebih intensif.
Baca Juga: Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kubis
Sebelum ditanam di lahan, kubis harus disemaikan terlebih dahulu. Buatlah bedengan lalut taburkan secara merata atau bisa juga diatur dalam barisan dengan jarak antar baris kurang lebih 10cm.
Setelah berumur 12 hari disemai, maka benih bisa mulai disapih. Adapun jarak benih sapihan ialah 10 x 10 cm. Setelah bibit berumur kurang lebih 6 minggu atau berdaun 5-6 helai maka bibit sudah bisa ditanam di lahan.
Tanaman ini bisa langsung ditanam dengan stek kecuali kubis jenis tunas. jadi tidak perlu penyemaian langsung ditanam dengan jarak 70-90 cm antar barisan dan 90 cm antar tanaman.
Pengolahan Tanah
Lahan yang digunakan sebagai tempat budidaya kubis sebaiknya dilakukan pengolahan. Bagi tanah subur di daerah pegunungan cukup dikerjakan sekali saja. Sedangkan tanah yang agak berat sebaiknya dikerjakan dua kali atau lebih. Pencangkulan hendaknya lebih dalam.
Setelah dicangkul atau dibajak yang pertama, biarkan tanah tersebut mendapat sinar matahari selama 7-10 hari. Kemudian barulah tanah tadi dicangkul untuk kedua kalinya. Ratakan tanah dan buat bedengan-bedengan dengan ukuran 120x300 cm. diantara bedengan itu buat parit dengan lebar 30 cm. Buat saluran drainase untuk mengatur jalannya air.
Dibuat lubang tanam dengan jarak 70 cm (antar barisan) x 50 cm (dalam barisan) atau 60 x 40 cm. Bila pH tanah kurang dari 5,5 lakukan pengapuran menggunakan kalsit atau dolomit, dengan dosis 1,5 t/ha dan diaplikasikan 3-4 minggu sebelum tanam atau bersamaan dengan pengolahan tanah kedua.
Penanaman
Waktu tanam yang baik dapat dilakukan pada musim kemarau agar bisa terhindar dari berbagai macam penyakit dan hama di musim penghujan.
Pilihlah bibit yang tumbuh sehat dan kuat. Lalu masukkan ke dlam tanah hingga leher akar pun ikut tertanam sedikit ke dalam tanah. Tujuannya agar tanaman tersebut sebelum membentuk krop (telur), supaya tumbuh lebih tinggi. Dengan demikian mereka tidak mudah rebah.
Bibit berpa stek tak perlu disemai melainkan stekbisa langsung ditanam di atas bedengan, tempat penanaman yang tetap.
Adapun cara mengambil stek yaitu Tunas yang kuat disayat bersama sekerat kulit batangnya. Tunas-tunas ini akan tumbuh, setelah batang dipotong telurnya (3 bulan).
Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan tiap hari sampai kubis tumbuh normal, kemudian diulang sesuai kebutuhan. Bila ada tanaman yang mati, segera disulam, dan penyulaman dihentikan setelah tanaman berumur 10-15 hari setelah tanam. Penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan dengan pemupukan pertama dan ke dua.
Pemupukan
Pupuk yang digunakan berupa pupuk organik dan pupuk buatan, sedangkan pupuk buatan berupa Urea 100 kg, ZA 250 kg, SP-36 250 kg dan KCl 200 kg/ha. Untuk tiap tanaman diperlukan Urea sebanyak 4 gr, ZA 9 gr, SP-36 9 gr dan KCl 7 gr. Pupuk organik 1 kg, setengah dosis pupuk N (Urea 2 gr, ZA 4,5 gr), pupuk SP-36 9 gr dan KCl 7 g) diberikan sebelum tanam pada setiap
ubang tanam sebagai pupuk dasar. Sisa pupuk N (Urea 2 gr dan ZA 4,5 gr/tanaman) diberikan pada saat tanaman berumur 4 minggu.
Pengendaian Hama dan Penyakit pada Tanaman Kubis
OPT penting yang menyerang tanaman kubis antara lain ulat daun kubis, ulat krop kubis, bengkak akar, busuk hitam, busuk lunak, bercak daun dan penyakit embun tepung. Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain adalah : bila terdapat serangan bengkak akar pada tanaman muda, tanaman dicabut dan
dimusnahkan. Kalau terpaksa menggunakan pestisida, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
Panen dan pascapanen
Kubis dapat dipanen setelah kropnya besar, penuh dan padat. Bila pemungutan terlambat krop akan pecah dan kadang-kadang busuk. Pemungutan dilakukan dengan memotong krop berikut sebagian batang dengan disertakan 4-5 lembar daun luar, agar krop tidak mudah rusak. Produksi kubis dapat mencapai 15-40 t/ha.
Kubis mengandung protein, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B1, Vitamin B2 dan Niacin. Kandungan protein pada kubis putih lebih rendah dibandingkan kubis bunga, namun kandungan Vitamin A-nya lebih tinggi.
Kubis dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi. Pertumbuhan optimum didapatkan pada tanah yang banyak mengandung humus, gembur, porus, pH tanah antara 6-7. Kubis dapat ditanam sepanjang tahun dengan
pemeliharaan lebih intensif.
Baca Juga: Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kubis
Teknik Budidaya Kubis
PenyemaianSebelum ditanam di lahan, kubis harus disemaikan terlebih dahulu. Buatlah bedengan lalut taburkan secara merata atau bisa juga diatur dalam barisan dengan jarak antar baris kurang lebih 10cm.
Setelah berumur 12 hari disemai, maka benih bisa mulai disapih. Adapun jarak benih sapihan ialah 10 x 10 cm. Setelah bibit berumur kurang lebih 6 minggu atau berdaun 5-6 helai maka bibit sudah bisa ditanam di lahan.
Tanaman ini bisa langsung ditanam dengan stek kecuali kubis jenis tunas. jadi tidak perlu penyemaian langsung ditanam dengan jarak 70-90 cm antar barisan dan 90 cm antar tanaman.
Pengolahan Tanah
Lahan yang digunakan sebagai tempat budidaya kubis sebaiknya dilakukan pengolahan. Bagi tanah subur di daerah pegunungan cukup dikerjakan sekali saja. Sedangkan tanah yang agak berat sebaiknya dikerjakan dua kali atau lebih. Pencangkulan hendaknya lebih dalam.
Setelah dicangkul atau dibajak yang pertama, biarkan tanah tersebut mendapat sinar matahari selama 7-10 hari. Kemudian barulah tanah tadi dicangkul untuk kedua kalinya. Ratakan tanah dan buat bedengan-bedengan dengan ukuran 120x300 cm. diantara bedengan itu buat parit dengan lebar 30 cm. Buat saluran drainase untuk mengatur jalannya air.
Dibuat lubang tanam dengan jarak 70 cm (antar barisan) x 50 cm (dalam barisan) atau 60 x 40 cm. Bila pH tanah kurang dari 5,5 lakukan pengapuran menggunakan kalsit atau dolomit, dengan dosis 1,5 t/ha dan diaplikasikan 3-4 minggu sebelum tanam atau bersamaan dengan pengolahan tanah kedua.
Penanaman
Waktu tanam yang baik dapat dilakukan pada musim kemarau agar bisa terhindar dari berbagai macam penyakit dan hama di musim penghujan.
Pilihlah bibit yang tumbuh sehat dan kuat. Lalu masukkan ke dlam tanah hingga leher akar pun ikut tertanam sedikit ke dalam tanah. Tujuannya agar tanaman tersebut sebelum membentuk krop (telur), supaya tumbuh lebih tinggi. Dengan demikian mereka tidak mudah rebah.
Bibit berpa stek tak perlu disemai melainkan stekbisa langsung ditanam di atas bedengan, tempat penanaman yang tetap.
Adapun cara mengambil stek yaitu Tunas yang kuat disayat bersama sekerat kulit batangnya. Tunas-tunas ini akan tumbuh, setelah batang dipotong telurnya (3 bulan).
Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan tiap hari sampai kubis tumbuh normal, kemudian diulang sesuai kebutuhan. Bila ada tanaman yang mati, segera disulam, dan penyulaman dihentikan setelah tanaman berumur 10-15 hari setelah tanam. Penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan dengan pemupukan pertama dan ke dua.
Pemupukan
Pupuk yang digunakan berupa pupuk organik dan pupuk buatan, sedangkan pupuk buatan berupa Urea 100 kg, ZA 250 kg, SP-36 250 kg dan KCl 200 kg/ha. Untuk tiap tanaman diperlukan Urea sebanyak 4 gr, ZA 9 gr, SP-36 9 gr dan KCl 7 gr. Pupuk organik 1 kg, setengah dosis pupuk N (Urea 2 gr, ZA 4,5 gr), pupuk SP-36 9 gr dan KCl 7 g) diberikan sebelum tanam pada setiap
ubang tanam sebagai pupuk dasar. Sisa pupuk N (Urea 2 gr dan ZA 4,5 gr/tanaman) diberikan pada saat tanaman berumur 4 minggu.
Pengendaian Hama dan Penyakit pada Tanaman Kubis
OPT penting yang menyerang tanaman kubis antara lain ulat daun kubis, ulat krop kubis, bengkak akar, busuk hitam, busuk lunak, bercak daun dan penyakit embun tepung. Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain adalah : bila terdapat serangan bengkak akar pada tanaman muda, tanaman dicabut dan
dimusnahkan. Kalau terpaksa menggunakan pestisida, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
Panen dan pascapanen
Kubis dapat dipanen setelah kropnya besar, penuh dan padat. Bila pemungutan terlambat krop akan pecah dan kadang-kadang busuk. Pemungutan dilakukan dengan memotong krop berikut sebagian batang dengan disertakan 4-5 lembar daun luar, agar krop tidak mudah rusak. Produksi kubis dapat mencapai 15-40 t/ha.