-->

Membentuk Karakter Anak Dengan Dongeng

Menurut para ahli psikologi, masa anak-anak merupakan masa keemasan atau sering kita dengar dengan istilah the golden age.Pada usia 0-6 tahun pertumbuhan otak dan kepala anak lebih cepat daripada organ lainnya. Pada masa ini anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Itulah masa-masa dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk.

Masa anak-anak adalah masa yang penuh dengan imajinasi. Daya imajinasi seorang anak lebih beragam daripada orang dewasa. Apalagi ketika seorang anak bermain peran menjadi seorang tokoh dari sebuah cerita, maka imajinasinya akan menghidupkan daya fantasinya sehingga ia merasa seolah-olah menjadai sosok yang diperankannya tersebut.

Imajinasi sangat besar manfaatnya bagi perkembangan kepribadian anak di usia dini. Kemampuan ini sangat berguna dalam mengembangkan kreatifitas, daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari.

Salah satu cara mengembangkan kreatifitas dan daya imajinasi seorang anak adalah dengan melalui dongeng. Kenapa? karena dongeng merupakan sarana termudah untuk mengembangkan komunikasi anak dengan objek, dengan orang, dengan lingkungan yang diharapkan muncul pembelajaran yang bermakna bagi anak.

Selain itu, dalam sebuah dongeng biasanya terdapat pesan atau nasihat di dalam alur ceritanya. Sehingga dongeng juga berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan nasihat kepada seorang anak sehingga ia mau mendengar dan menurut apa yang dikatakan orangtua, guru, maupun teman. Mendongeng juga merupakan rangkaian tutur kata yang dijadikan sara alat bantu komunikasi, dengan muatan nilai-nilai positif dan pesan moral yang akan terpatri dalam ingatan anak. Oleh karena itu mendongeng adalah salah satu sarana berkomunikasi dengan anak yang mudah dan murah.

Menurut para ahli pendidikan dan ahli psikologi anak, dongeng juga merupakan salah satu media yang cukup efektif dalam membangun karakter dan kepribadian serta kecerdasan seorang anak. Di dalam dongeng terdapat nilai-nilai seperti kejujuran, percaya diri, sopan santun, setia kawan, tanggung jawab dan sebagainya.

Sebagai media dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan yang luhur, mendongeng adalah media yang mendidik tanpa menggurui. Ketika mendengarkan sebuah dongeng, seorang anak dapat menikmati sekaligus memahami nilai atau sifat yang terkandung di dalam dongeng tersebut tanpa perlu diberi tahu secara eksplisit. Pendongeng hanya membacakan cerita, tanpa perlu menekankan nila moral yang terkandung di dalam cerita tersebut, biarlah anak membuka cakrawala pikirannya sendiri untuk menilai pesan moral yang disampaikan. Itulah mengapa dongeng juga disebut sebagai alat transfer nilai dan etika yang halus kepada anak.

Manfaat Dongeng

1. Mengajarkan Budi Pekerti kepada anak

Banyak dalam cerita dongeng memberikan contoh teladan bagi anak seperti cerita tentang kancil anak nakal, perlombaan siput dan kelinci, cerita bawang putih bawang merah dan banyak lagi yang lainnya. Dalam setiap dongeng pastilah memiliki tujuan yang baik yang diperuntukkan bagi anak untuk itu jika seorang anak kesulitan untuk mengerti tentang budi pekerti maka orang tua atau guru dapat memberikan penjelasan kepada anak melalui perumpamaan dalam sebuah dongeng.

2. Melatih budaya membaca

Kebiasaan membaca seorang anak harus ditanamkan semenjak ia masih kecil. Salah satu caranya adalah dengan membacakan dongeng kepada anak sebelum tidur. Jika aktifitas ini dilakukan secara kontinyu maka lambat laun, anak akan tertarik untuk belajar membacanya sendiri. Dengan begitu, anak bisa menjadi gemar membaca sejak kecil.

3. Mengembangkan Daya Imajinasi

Kadangkala dalam sebuah cerita dongeng terdapat alur cerita diluar logika orang dewasa. Namun hal itu justru dapat membantu meningkatkan daya imajinasi seorang anak. Walaupun terlihat berlebihan, cerita ini bertujuan untuk membuat anak meningkatkan daya kreasinya. Biasanya, anak dengan imajinasi yang tinggi ia memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar sehingga akan lebih cepat berkembang.

Kesimpulan

Mendongeng hanyalah salah satu cara dalam membentuk karakter anak melalui sebuah cerita. Cerita-cerita inspiratif dalam sebuah dongeng akan sangat mudah diserap oleh anank melalui daya imajinasinya yang cukup tinggi. Itulah mengapa dongeng menjadi alternatif termudah dan termurah dalam menyampaikan pesan dan nilai budi pekerti yang baik kepada anak sehingga secara tidak langsung akan tertanam dalam diri anak nilai-nilai tersebut hingga ia dewasa.

LihatTutupKomentar